harianlombok.com – ARES Kedebong merupakan Salah satu jenis kuliner masakan Sasak (Suku Sasak) Lombok Nusa Tenggara Barat dimana bahan bakunya berupa Pohon Pisang Muda yang dimasak dengan bumbu rempah kemudian disantan menjadi masakan khas masyarakat Lombok yang dinamakan ARES.
Tulisan ini adalah isi coretan yang diunggah Dr.Kurtubi disalah satu group WhatsApp Bersama Membangun Lobar, sebagai sebuah reaksi kecintaan terhadap khasanah kuliner khas Suku Sasak yang mungkin tak ditemukan ditempat lain.
Menurut Beliau, Nama kuliner Cantik dan Khas Kuliner Suku Sasak Lombok ini, ternyata secara SCIENCETIFIC membuktikan bahwa batang pisang sebagai bahan baku kuliner ARES punya KHASIAT yang bagus bagi kesehatan manusia.
“Kita, para Semeton Senamian Sahabat dan Batur Sasak di Lombok, serta para Sahabat Sedulur Meton yang pernah tinggal, sekolah bekerja atau berkunjung Lombok/NTB, akan merasa bangga jika kuliner ARES ini suatu saat kelak menjadi salah satu IKON Kuliner Pariwisata Nasional”.
Seperti halnya Rendang Padang yang sudah mendunia, Empek empek Terpedo Palembang, Rawon Oli Muwesi Surabaya, Gudeg Muanis Yogya, Nasi Goreng dan Sate kambing Gurih Kebon Sirih, Kepiting Besar rebus Tarakan, Soto Banjar seedap, dll.
Lombok NTB sebagai daerah tujuan wisata, harusnya juga terus ditopang oleh berbagai jenis kuliner khas lokal yang sudah banyak dikenal seperti Sate Rembige, Ayam Taliwang, Pelalah, Plecing, Beberok, Sate pusut, dll.
Pengembangan pariwisata di Lombok NTB yang sudah mulai menggeliat lebih dahsyat sejak suksesnya MOTOGP Mandalika, harus diikuti dan dilanjutkan oleh pengembangankuliner secara massif berbahan baku lokal.
Bahkan kuliner berbahan baku Udang/Lobster yang dihasilkan di Sumbawa dan Lombok, punya prospek yang sangat bagus yang nantinya juga bisa mengangkat pariwisata daerah NTB. Seperti yg terjadi dan dialami oleh Masakan khas Amerika berbahan baku lobster.
Pengunjung / wisatawan ke Amerika umumnya mengetahui bahwa Restoran “RED LOBSTER” yang termasuk kuliner kaum “ELITE” di Amerika, bisa ditemukan disemua kota besar di Amerika, termasuk di Houston Texas.
Saran saya, sebaiknya diarahkan agar bibit lobster yang banyak terdapat di NTB yang selama ini dikirim dalam bentuk baby lobster oleh pengusaha-pengusaha besar yang memanfaatkan potensi sumber daya milik kita, semestinya dipelihara dan dibudidayakan oleh para nelayan kita secara massif, tentunya dengan bantuan Pemerintah “Harap Putra Kelahiran Kediri Lombok Barat ini”.
Mereka ini butuh sentuhan bantuan dan bimbingan dari Pemerintah.
Lobster setelah besar baru dipanen untuk di export dan sebagai bahan baku Kuliner lokal yang nantinya kita harapkan bisa menjadi salah satu ikon wisata di NTB.
Houston, 31 Mei 2022.
Dr. Kurtubi