HarianLombok.com – Bersumber dari kegalauan melihat kondisi daerahnya yang tak juga keluar dari daftar “Anggota Club 10 Daerah Termiskin di Indonesia” yang dibaca dari berita sebuah media masa lokal, Dr. Kurtubi merasa sangat prihatin dan mengirimkan tulisan keprihatinan disalah satu WAG.
Menurutnya, “Melanggengkan status NTB untuk tetap NTB (Nasib Tidak Baik atau Nasib Tetap Begini) harus dihentikan, terlebih lagi eporia kelas dunia dengan infrastruktur bernilai Jutaan Dolar, apakah tak ada porsi yang melirik kondisi ekonomi rakyat.
Istilah “Nasib Tidak Baik” Merupakan Istilah lama yang dibuat anekdot bagi NTB dari Tokoh kelahiran NTB Dr. H. Kurtubi Umar yang dikenal Sebagai Pengamat Perminyakan dan pernah duduk dikomisi 7 DPR RI Dapil NTB, melalui Media Whatsapp dari Houston Amerika Serikat waktu Setempat, (08/06/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, Status sebagai “Club Provinsi Termiskin” sudah berlangsung lama, mungkin sejak NTB lahir tahun 1958. (Perlu dicek di Kantor statistik BPS NTB).
Ini sungguh menyedihkan, bahwa hingga saat ini Nusa Tenggara Barat tetap menjadi Bagian Dari 10 Provinsi yang menyandang gelar termiskin di Indonesia.
Satu sisi, ini adalah Tantangan bagi Pemerintah Daerah, DPRD, DPR RI bahkan seluruh masyarakat NTB adalah : “Bagaimana menciptakan kegiatan – kegiatan ekonomi yang bisa menghasilkan produksi dan meningkatkan Nilai Tambah (value added) dari bahan baku menjadi produk setengah jadi dan produk final. Contoh Kongkritnya :
1). meningkatkan produksi pertanian, peternakan, perikanan dimana Pemerintah membantu, memperjuangkan dan menjamin ketersediaan bibit UNGGUL, PUPUK dan IRIGASI yang cukup serta jumlah kapal nelayan.
2). Mendorong terus berkembangnya PARIWISATA berikut berkembangnya industri pendukung seperti perhotelan, kuliner LOKAL, budaya serta hasil kerajinan lokal khas NTB, keamanan dan kebersihan. Berikut sektor Perdagangan UKM.
3). Pemerintah harus mengontrol, mengatur dan menjamin ketersediaan infrastruktur yg memadai untuk jalan, jembatan pelabuhan dan bandara.
4). Pemerintah pusat dan daerah didukung oleh DPRRI dan DPRD harus berusaha AGAR Kekayaan SDA yang ada di NTB bisa dikelola untuk menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Daerah.
Dengan memperjuangkan agar semua Kegiatan Penambangan di HULU bisa berjalan dengan baik dan aman, Pemerintah Pusat, DPR RI kemudian Pemda, DPRD harus mengupayakan agar Smelter dan Industri hilirnya direncanakan dengan baik dan dibangun didaerah.
Sehingga Industri Terintegrasi Berbasis Tambang yang ditopang oleh ketersediaan Listrik bersih bebas emisi karbon yang cukup dari Energi Baru (Nuklir) dan Energi Terbarukan.
Termasuk Pemerintah harus mengupayakan agar bahan baku dari sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan harus diupayakan agar dibangun Pabrik/induatri Pengolahan jagung menjadi makanan unggas.
Daging, ikan menjadi kuliner lokal yang dikalengkan untuk di export dan lain-lain, sehingga bisa tercipta lapangan pekerjaan dan peluang kerja yang sangat banyak.
Industri Terintegrasi Berbasis Tambang tersebut bisa lahir di NTB. Insya Allah NTB akan bisa lebih cepat Keluar dari “Club Provinsi Termiskin di Indonesia.</
Semoga Aamiin.