Harian Lombok – Dinas Perdagangan Kabupaten Lombok Timur (Lotim) bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) rutin turun Kepasar guna stabilkan harga kebutuhan masyarakat berupa bahan pokok (Bapok) yang sebelumnya merangkak naik.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Lombok Timur, Mahsin, S Pd., MM mengatakan pihaknya rutin turun kepasar untuk mengetahui harga bapok, jika ditemukan ada kenaikan maka pihaknya sangat mengatensi serius bapok yang mengalami kenaikan.
“Kemarin hari rabu kita turun di pasar Pancor dan PAOK Motong namun kita temukan di pasar Keruak harga tomat Rp. 35.000 kg, kemudian dari rapat koordinasi (rakor) inflasi bapok yang mengalami kenaikan kita langsung atensi,” katanya, Jum’at (15/03/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ini beras dan cabai sudah mulai turun dari sebelumnya harga beras Rp. 15.000 kg sekarang di bawah Rp. 12.000 kg, begitu juga dengan cabai sebelumnya harganya Rp. 70.000 kg sekarang harganya Rp. 40.000 kg.
“Setelah kita turun bersama ketua Champion cabai H. Subhan harga cabai keriting dan cabai merah ikut turun,” jelasnya. .
Lanjut dia, saat ini rata-rata harga bapok mulai turun jika dilihat dari harga pada tanggal 14 Maret kemarin. Hal ini bisa terkendali jika TPID bersama Dinas Perdagangan melakukan pengawasan secara berkelanjutan.
“Degan melakukan pengawasan dampaknya cukup positif, dari harga yang cukup memberatkan kemarin, saat ini bisa kita stabilkan,” terangnya.
Berikut bapok yang secara serius dan berkelanjutan untuk diatensi yakni beras, gula , minyak daging sapi, daging ayam, telur, cabe dan bawang.
Sementara itu, terhadap kenaikan harga tomat yang meroket dikarenakan imbas dari hujan yang terus menerus terjadi sehingga tomat jadi limit .
“Kita bersama dinas pertanian memberikan solusi kepada petani yaitu memberikan edukasi serta pemahaman agar produksi bisa stabil tidak berukurang sesuai target jika terjadi kondisi hujan atau cuaca yang tak menentu,” pungkasnya. ***
Penulis : Royani, S. Kom