Harian Lombok – PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMNT) meyetorkan dana bagi hasil daerah sebanyak Rp 437 Miliar, kepada Pemerintah Provinsi NTB.
Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua Ketua Presedium Transformasi Kebijakan (ITK) Sumbawa : Tantang PT AMMNT, Mari Kita Buka Data, Stop Pembodohan Publik dan Stop Menjajah Masyarakat Pulau Sumbawa.
Menurut Abdul Haji Sap, PT. AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA (AMNT) kembali melaksanakan kewajiban menyelesaikan pembayaran pembagian hasil ke Pemerintah Daerah atas Keuntungan bersih ijin usaha pertambangan khusus operasi pertambangan (IUP-OP) PT AMMAN Kepada perintah Propinsi NTB, Kabupaten Sumbawa Barat (Daerah penghasil) dan pemerintah Kabupaten/kota Se NTB sebesar 437 Miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menyikapi Pelaksanaan Kewajiban yang dilakukan oleh PT AMNT ini membuat ketua Presidium Integritas Transformasi Kebijakan (ITK), Angkat Bicara “saya meminta kepada Direktur Utama PT AMMAN Rahmad Makasau untuk tidak melakukan pembohongan publik lagi, Anggaran sebesar Rp 437 Miliar benar di setorkan kepada pemerintah Propinsi NTB dan kabupaten kota yang ada di NTB, jangan sampai angka tersebut hanya di atas kertas aja”.
Mantan Aktivis lingkungan hidup dan pertambangan ini menjelaskan ” PT AMMAN wajib melakukan itu karena sesuai dengan pasal 129 Undang-undang republik Indonesia Nomor 3 tahun 2020 tentang perubahan atas undang-undang nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan dan Mineral dan Batubara”
Sekrang kita kembali mereviu kembali ingatan kita 23 tahun PT.NNT mengelola potensi tambang emas di Kabupaten Sumbawa dulu dan mekar menjadi kabupaten Sumbawa Barat apa pembangunan yg signifikan dilakukan, sekarang PT AMNT tidak ada kontribusi yang luar biasa dan monumental bagi Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa dan hanya mendapatkan sisa dari pembagian pembangunan di Pulau Lombok dan Kabupaten Sumbawa Barat, sedangkan Kabupaten Sumbawa adalah Kabupaten Lingkar Tambang yang memiliki hak yg sama dengan Kabupaten Sumbawa Barat. Lanjutnya.
Lebih jauh Mantan Dosen Ilmu Sospol ini menjelaskan ” Dana CSR dan Bagi Hasil/Deviden itu merupakan kewajiban pagi pemegang ijin IUP-IUPK Pertambangan baik itu swasta maupun BUMN, saya selaku Ketua presidium ITK tantang PT.AMMAN untuk buka data sejauh mana besar kontribusi yang di berikan oleh PT Amman Mineral untuk Pembangunan di Kabupaten Sumbawa, Selaku wilayah lingkar Tambang termasuk tanggung jawab Sosial pada masyarakat yang ada di sekitar lingkar tambang”
Ini adalah salah satu upaya Pembodohan publik yang dilakukan secara berjamaah yang dimana PT AMMAN memberikan Dana ratusan milyar dengan dalil Dana Bagi Hasil Pendapatan, tapi real di wilayah tidak ada hasil atau pembangunan yang dilakukan malah saya menilai percuma ada tambang emas yang besar tapi tidak berdampak positif bagi pemerintah Daerah dan masyarakat sekitar tambang malah ini adalah cara penjajahan dan pembodohan ala Moderen, Tambahnya.
Pengusaha muda sukses ini mengungkapkan kekecewaan atas Kontribusi terhadap Keterlibatan Pengusaha Lokal dan Tenaga kerja Lokal sangat kecil bahkan tidak ada dalam pembangunan Kontruksi PT.AMNT saat ini, termasuk pembangunan Smelter dan rencana pembangunan Kompeyor dari batu.hijau Kabupaten Kab. Sumbawa barat ke dodo-rintih kab. Sumbawa, ini adalah salah satu langkah pembunuhan secara tidak langsung pada pengusaha Lokal yg memiliki kemampuan dan kenapa harus di ambil pengusaha dari luar pulau Sumbawa, apa pengusaha lokal hanya bisa menjadi penonton dan harus mati di dalam rumah sendiri”
Selain pengusaha lokal yang tidak Di beri peluang bekerja dalam konstruksi pembangunan di PT AMMAN, Pekerja lokal juga banyak yang tidak di rekrut dengan alasan SKIL, perusahaan malah mengambil pekerja asing untuk bekerja di PT AMMAN dengan alasan SKIL padahal itu hanya sebuah alasan saja terbukti operator alat berat dan supir mobil aja harus menggunakan tenaga kerja asing.
” Perbedaan dan selisih upah tenaga kerja lokal dan tenaga asing yang cukup signifikan, dan terjadi Diskriminatif yg dilakukan oleh pihak menejemen antara tenaga kerja lokal dan tenaga kerja asing padahal item pekerjaan sama, Manajemen PT. AMMAN lebih bobrok sekarang ketika saham mayoritas dikuasi oleh nasional dibandingkan dengan pada saat PT.NNT ketika saham mayoritas masih dikuasai oleh asing, ini bukti kalau semua.negara jauh lebih menjajah masyarakat lokal dan ini adalah upaya pembunuhan karakter tenaga kerja lokal dan pengusaha lokal oleh pihak PT AMNT
” Kita di jajah oleh bangsa sendiri, di bodohi oleh bangsa sendiri bukan bangsa asing Kita di buat menjadi tikus yang mati di lumbung pang oleh bangsa sendiri, yang datang mengambil dan mengelola SDA Sumbawa, setelah habis dan selesai mereka hanya meninggalkan bekas dan bencana, dan yang mendapat dampak dari tambang ini adalah masyarakat dan mereka yg berada dalam PT AMMAN masa bodoh dengan dampak lingkungan yang telah diperas hasilnya.
Saya selaku ketua presidium ITK dengan tegas meminta kepada PT AMMAN untuk Stop Eksploitasi Sumberdaya Alam dan Manusia oleh tangan-tangan kapitalis yang tidak bertanggung jawab dan hanya memikirkan kepentingan kelompok pemodal dan penguasa yang dimana masyarakat menjadi tumbal ONANI berlabel investasi dan Nasionalisasi ASET.
“Selain Melakukan pembodohan publik PT AMMAN melakukan intimidasi pada karyawan dan masyarakat sekitar lingkar tambang yang melakukan melakukan koreksi terhadap kebijakan perusahaan dan bahkan Pengusaha lokal tidak luput dari intimidasi ini, dan pihak APARAT PENEGAK HUKUM tidak ada respon malah terkesan membela pihak perusahaan intimidasi ini Menggunakan preman dan aparat untuk mengintimidasi masyarakat yang mau melakukan gerakan perlawanan.
Terkait hal tersebut saya menantang pihak PT AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA, Pemerintah Propinsi NTB mari kita buka data dan buktikan kalau pengelolaan Tambang Emas yg dilakukan oleh PT AMMAN tidak berdampak positif bagi masyarakat dan pengusaha lokal serta pemerintah Daerah yg ada di Pulau Sumbawa karena Kabupaten Sumbawa hanya menerima ampas Anggaran dari pulau lombok padahal Daerah Tambang berada di Pulau Sumbawa bukan di pulau Lombok,” Tegas tokoh pemuda Kabupaten Sumbawa ini. ***