Lombok Timur – Forum Diskusi (Fokus) Lombok Timur (Lotim) bekerja sama dengan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Lombok Timur sukses menggelar acara “Kopdar” (kopi darat) pada Sabtu, 1 Februari 2025.
Acara yang dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, HM Juaini Taofik, Ketua DPRD Lombok Timur, M Yusri, Wakil Bupati Lombok terpilih, Edwin Hadiwijaya, tokoh masyarakat, akademisi, perwakilan organisasi, insan pers, dan aktivis Lombok Timur ini mengangkat tema “Menyongsong Kepemimpinan Baru Lombok Timur”.
Kopdar ini bertujuan untuk menjalin sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan elemen masyarakat dalam membangun daerah yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Manajer Fokus Lotim, Dr. Karomi, yang juga Sekretaris SMSI Lombok Timur, menekankan pentingnya sinergi untuk memastikan kebijakan yang diambil dapat mengakomodasi kepentingan bersama dan tepat sasaran.
“Kepemimpinan baru harus mampu menghadirkan kebijakan yang lebih inklusif dan berbasis kebutuhan nyata masyarakat,” tegas Karomi, sembari menyoroti peran penting kelompok diskusi dan media dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Diskusi yang berlangsung dalam suasana santai namun penuh substansi ini menghasilkan berbagai masukan dan aspirasi. Isu-isu yang dibahas antara lain perbaikan tata kelola pemerintahan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta optimalisasi sektor pariwisata dan pertanian sebagai potensi unggulan daerah.
Pj Bupati Lombok Timur, HM Juaini Taofik, menyampaikan terima kasih atas kritik membangun yang selama ini disalurkan melalui Fokus Lotim. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antar seluruh elemen, terutama media, dalam mempersiapkan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Media adalah salah satu pilar demokrasi yang penting dalam pemerintahan,” ujarnya.
Senada dengan Pj Bupati, Wakil Bupati Lombok terpilih, Edwin Hadiwijaya, berharap agar pembangunan daerah di bawah kepemimpinannya dapat berjalan lebih baik dan lebih memperhatikan kebutuhan rakyat.
Ia menyoroti pentingnya pemberdayaan ekonomi kecil dan investasi untuk mendukung pembangunan daerah. “PAD kita sangat kecil, membuat pemerintahan di kabupaten jadi bingung,” papar Edwin.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa pemerintahan yang baru akan melakukan penyesuaian anggaran dengan rencana baru. Namun, ia yakin bahwa koordinasi dan penyesuaian yang intens tidak akan menjadi penghalang.
“Media adalah salah satu pilar demokrasi, karena menjadi kekuatan dalam birokrasi,” tandas Edwin, menambahkan bahwa pemetaan media dan evaluasi terhadap wartawan akan dilakukan untuk memastikan sinergitas yang baik antara pemerintah daerah dan media.
Pertemuan antara Fokus Lotim, SMSI Lombok Timur, dan para pemimpin daerah ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik dalam membangun sinergi dan kolaborasi untuk kemajuan Lombok Timur. ***