HARIAN LOMBOK – Didampingi Kadivpas Kanwil Kemenkumham NTB Herman Sawiran Bc. I.P. SH. MH. M. Fadli Amd.IP. S.Sos. MM., Ustadz Abdurrahman bersama Ustadz Farhan Yakuza yang merupakan peserta pada acara Silaturrahmi Jamaah Tabligh yang berlangsung dimasjid Al Mustopfa By pass Banyumulek Lombok Barat, menyempatkan diri menyampaikan ceramah di Lapas Kelas 2 A Lombok Barat.
Ustadz Abdurrahman dalam bagian ceramahnya menyampaikan Hakikat sinar kehidupan menggambarkan asbabun dari keberadaan para Penghuni lapas sebagai makhluk yang sama-sama diberikan kelebihan berupa kepintaran.
Hubungan antara Para narapidana dengan para petugas yang melayani dilapas juga merupakan satu kesatuan dimana yang melayani dan dilayani saling membutuhkan, maka dibutuhkan hubungan yang harmonis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Warga penghuni lapas adalah orang-orang pintar namun kepintaran yang dimiliki tidak sesuai dengan hakikat kehidupan dan aturan yang berlaku sehingga dimasukkan dalam penjara.
Hidup dipenjara bukan hal yang hina, tetapi keberadaan para napi ditempat ini patut dijadikan sebagai suatu hidayah dan menjadi p pelajaran berharga, dan kembali ketengah masyarakat bisa kembali dengan masyarakat secara normal.
Ustadz Abdurrahman mengapresiasi disiplin aturan dan bimbingan yang diterapkan dilapas Kelas 2a Lombok Barat yang langsung ditanyakan kepada para lapas yang hadir menjadi jemaah dalam ceramah Dewan Kemakmuran Masjid Al Akbar Lapas Lombok Barat.
Diakhir kalimat Abdurrahman menghimbau kepada para napi untuk tetap menjaga sholat banyak beristigfar sehingga tetap terjaga dari hal-hal yang akan merusak tatanan kehidupan mereka ditengah masyarakat.
Sehari sebelumnya, saat ditemui harianlombok.com diruang kerjanya, Kakanwil Kemenkumham NTB Parlindungan, SH, MH menyampaikan dukungannya atas inisiatif dari Ustadz Abdurrahman bersama Ustadz Farhan Yakuza karena untuk memberikan ceramah dilapas kelas 2A Lombok Barat.
“Saya salut dengan cerita Ustadz Farhan dengan pengalaman kehidupan latar belakang dunia hitam kaliber internasional, yang kini kembali menjadi sosok penyebar syiar Islam”, katanya.
“Sosok Farhan ini bisa menjadi motivasi bagi para penghuni lapas untuk bisa kembali menjadi orang baik dan taat beragama setelah menjalani masa hukuman di Lembaga pemasyarakatan”, kata Parlindungan.
“Saya sangat kagum dengan cerita Ust. Farhan yang sudah merubah sebuah kape atau tempat hiburan menjadi sebuah masjid yang digunakan untuk tempat ibadah ummat Islam dijepang lagi”, tambah Parlindungan.
Acara diakhiri dengan pembacaan doa dan shalawat bersama, dipimpin Ust. Abdurrahman. ***
Penulis : Ach. Sahib