Mataram – Putra kelahiran Lombok, Dr Teguh Satya Bhakti SH MH, memastikan diri terjun ke dunia politik dengan menjadi Caleg DPR RI di Pileg 2024 mendatang.
Teguh Satya Bhakti bakal ikut bertarung pada kontestasi perhelatan politik Pemilu 2024 di Daerah Pemilihan (Dapil) NTB II, Pulau Lombok.
Adapun kendaraan Politik yang digunakan yaitu Partai Hanura yang saat ini dinakhodai Oesman Sapta Odeng ( Ose).
“Bismillah, dengan berbagai pertimbangan saya memutuskan maju ke DPR RI lewat Partai Hanura, untuk Dapil Pulau Lombok. Insha Allah kembali untuk mewakili masyarakat Lombok,” Ucap Teguh Satya Bhakti (TSB), Senin 21/8.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
TSB merupakan praktisi hukum kelahiran LomboK Timur. Ia sebelumnya dikenal sebagai hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, telah menjadi sorotan dalam kasus dualisme pengurus PPP dan partai Golkar.
Setelah berpetualang dengan pengalaman sebagai hakim agung, TSB kini memasuki dunia politik sebagai calon anggota DPR RI dari Partai Hanura untuk dapil NTB II Pulau Lombok.
Pria ramah kelahiran 17 September 1980, ini, sangat matang berkarir sebagai praktisi hukum. Terakhir menjabat sebagai Hakim Pratama Madya Pada Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Dengan Pangkat Penata TK I (III/d).
Teguh mengaku, dirinya merasa terpanggil untuk terjun ke dunia politik agar bisa berkiprah dan berbuat lebih banyak untuk masyarakat secara luas.
Selain itu, dia juga bertekad mendedikasikan dirinya untuk Lombok, NTB, disamping merupakan tanah kelahiran, juga karena sebagian besar pendidikan dituntaskan di daerah ini.
TSB lulus Tahun 1992, SD Negeri Empang I Sumbawa, Tahun 1995, SMP Negeri 3 Mataram, Tahun 1998, SMU Negeri I Mataram, Tahun 2002, Sarjana Hukum (S1) Universitas Mataram, Tahun 2004, Magister Hukum (S2) Universitas Indonesia.
Teguh Satya Bhakti meniti karier dimulai Tahun 2003, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) / Calon Hakim (CAKIM) Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung, Tahun 2007, Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin, Tahun 2010, Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang, Tahun 2013, Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.
“Insha Allah saya akan mendedikasikan diri untuk masyarakat, khususnya Lombok, melalui jalur politik. Sebab hanya lewat jalur politik kita bisa berbuat lebih luas,” pungkasnya