70 Miliar Tak Diakui Ridwan Kamil

- Jurnalis

Kamis, 20 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rp 70 Miliar Tak Diakui Ridwan Kamil. (Foto: HarianLombok.com/Ilustrasi).

Rp 70 Miliar Tak Diakui Ridwan Kamil. (Foto: HarianLombok.com/Ilustrasi).

Malam itu tenang. Angin berembus pelan di halaman rumah Ridwan Kamil. Pohon-pohon trembesi bergoyang pelan, seperti tengah berbisik satu sama lain. Langit gelap membentang, bulan menggantung redup, seolah menolak menjadi saksi atas apa yang akan terjadi. Lalu, tanpa aba-aba, datanglah mereka. Tim KPK, berseragam rapi, wajah serius, langkah tegap seperti tentara yang hendak menyerbu markas rahasia.

Tok..tok..tok! Pintu diketuk. Atau didobrak? Tidak ada yang tahu pasti. Yang jelas, beberapa detik kemudian, rumah itu sudah digeledah dari ujung ke ujung. Bantal sofa dibalik. Laci-laci ditarik. Lemari pakaian dibuka. Mungkin mereka berharap menemukan dokumen rahasia tersembunyi di antara kaus-kaus oblong dan baju koko. Saat pencarian mereka mencapai titik klimaks, di sanalah ia ditemukan, “seonggok deposito senilai tujuh puluh miliar rupiah.”

Tujuh. Puluh. Miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bayangkan angka itu, wak. Ente yang suka minta-minta THR, tinggal bungkus, ups. Tujuh puluh miliar, nolnya berbaris panjang, berkilauan seperti bintang di langit malam. Sungguh, ini bukan nominal yang bisa dikantongi di saku celana jeans.

Baca Juga :  Buronan Kasus Dana KUT Lombok Barat Ditangkap Tim Tabur Kejagung Batam

Ini bukan uang yang bisa dijadikan kembalian setelah beli gorengan di warung. Ini adalah angka yang jika ditumpuk dalam bentuk uang kertas, mungkin bisa membuat kasur empuk yang lebih nyaman dari ranjang hotel bintang lima.

Yang lebih mencengangkan lagi, saat dunia menanti jawaban, ketika rakyat Indonesia menahan napas menunggu pengakuan epik dari sang tuan rumah, jawaban yang keluar justru seperti drama absurd dalam panggung teater surealis.

Itu bukan milik saya.” ”

Sunyi. Lalu riuh. Lalu sunyi lagi.

Kalimat itu menggema di jagat maya. Netizen terdiam sejenak, mencoba memahami logika di balik pernyataan itu. Lalu, dalam waktu kurang dari satu jam, teori demi teori mulai bermunculan.

Ada yang menduga ini adalah bentuk baru dari mukjizat ekonomi. Bahwa deposito kini bisa muncul begitu saja, tanpa proses perbankan yang jelas. Ada yang menganggap ini adalah uang liar, uang yang punya nyawa sendiri, uang yang bosan tinggal di brankas bank dan memutuskan untuk hijrah mencari suasana baru di rumah Ridwan Kamil. Mungkin ini uang reinkarnasi. Mungkin ini roh gentayangan dari harta karun VOC yang berabad-abad lalu tenggelam di Laut Jawa.

Baca Juga :  KPK Dorong Penyelesaian Sengkarut Lahan di Gili Trawangan

Namun yang lebih mengherankan adalah nasib uang ini. la ditemukan, disita, lalu tetap menjadi misteri. Tidak ada yang tahu asal-usulnya. Tidak ada yang tahu bagaimana ia bisa sampai ke sana. Apakah ia berjalan sendiri? Apakah ia memiliki kekuatan teleportasi? Apakah ia bagian dari program “Deposito Langit” yang hanya bisa dimiliki oleh mereka yang benar-benar beruntung?

Di sisi lain, KPK punya jawaban sendiri. Menurut Budi Sokmo, sang Plh Direktur Penyidikan, penggeledahan ini dilakukan secara “random”. Random. Seperti memilih menu di warteg saat lapar. Seperti melempar dadu untuk menentukan nasib. Tapi, apakah mungkin penggeledahan random bisa berujung pada temuan tujuh puluh miliar rupiah? Jika iya, mungkin kita semua harus mulai menyewa penyidik KPK untuk bermain lotre.

Baca Juga :  Tindaklanjuti Informasi dari Masyarakat, Dandim 1608/Bima Pimpin Operasi Penangkapan Pelaku Narkoba

Tapi tunggu. Drama ini belum berakhir. Karena di tengah pusaran skandal, di tengah hiruk-pikuk misteri, di antara berlembar-lembar berita yang membanjiri media sosial, tiba-tiba terjadi sesuatu yang lebih mencurigakan. Beberapa konten Instagram Ridwan Kamil menghilang.

Mungkin ini kebetulan. Mungkin ini kejadian tidak berhubungan. Mari kita jujur. Di dunia ini tidak ada kebetulan murni. Seperti halnya nasi goreng tak akan jadi tanpa nasi, minyak, dan bumbu. Skandal keuangan pun tak akan lengkap tanpa sedikit bumbu digital.

Ridwan Kamil mengatakan bahwa konten-konten itu terhapus “secara tidak sengaja”. Katanya, ini akibat tim adminnya sedang sibuk menghapus followers bot. Ya. Followers bot, heem.. Sudahlah wak, ia pendidikannya tinggi. Kita ngalah saja.

Cuma, saya selalu dikejar followers, “Bang, status Kang Emil, gimana?” Saya juga menunggu jawabannya KPK. Sabar, ya!

#camanewak

Rosadi Jamani, Ketua Satupena Kalbar

Penulis : Rosadi Jamani

Berita Terkait

Dr. H. Kurtubi Umar : Pemerintah Harus Fokus Pada Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Double Digit 
Dampingi Mentri Pertanian Panen Raya Jagung, Danrem 162/WB Dorong Swasembada Nasional
Soroti Tambak Ilegal, Presedium ITK Sumbawa Sebut KPK Terlalu Lunak, Kerugian Negara Triliunan
Parsel Lebaran yang Memiskinkan: Refleksi atas Budaya Konsumsi Kelas Menengah
Sebanyak 308 Narapidana Lapas Kelas II B  Selong Mendapatkan Remisi di Momen Idul Fitri 1446 H 
Berselancar di Pantai Lendang Luar Pemenang, KLU, Pemuda Asal Sumbawa Dilaporkan Hilang
Presedium ITK-NTB: Autore Corporasi Asing Ilegal, Yang Backing Buta Konstitusi
KPK Harus Tahu  Fakta, Autore Ilegal Dan Makin Menjadi Ancaman  
Berita ini 76 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 25 April 2025 - 09:11 WIB

Dr. H. Kurtubi Umar : Pemerintah Harus Fokus Pada Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Double Digit 

Senin, 21 April 2025 - 15:17 WIB

Dampingi Mentri Pertanian Panen Raya Jagung, Danrem 162/WB Dorong Swasembada Nasional

Jumat, 11 April 2025 - 14:24 WIB

Soroti Tambak Ilegal, Presedium ITK Sumbawa Sebut KPK Terlalu Lunak, Kerugian Negara Triliunan

Sabtu, 29 Maret 2025 - 03:12 WIB

Parsel Lebaran yang Memiskinkan: Refleksi atas Budaya Konsumsi Kelas Menengah

Kamis, 20 Maret 2025 - 14:26 WIB

70 Miliar Tak Diakui Ridwan Kamil

Jumat, 14 Maret 2025 - 16:36 WIB

Berselancar di Pantai Lendang Luar Pemenang, KLU, Pemuda Asal Sumbawa Dilaporkan Hilang

Senin, 10 Maret 2025 - 11:08 WIB

Presedium ITK-NTB: Autore Corporasi Asing Ilegal, Yang Backing Buta Konstitusi

Minggu, 9 Maret 2025 - 10:31 WIB

KPK Harus Tahu  Fakta, Autore Ilegal Dan Makin Menjadi Ancaman  

Berita Terbaru