HARIAN LOMBOK – Menjelang pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati, Pilkada Lombok Timur 2024, pasangan Suryadi Jaya Purnama dan H Nasrudin (SJP-NAS) menyatakan kesiapannya ikut tarung dalam pemilihan yang dihelat pada 27 November mendatang.
Bakal calon wakil bupati, H Nasruddin mengatakan segala persiapan sudah matang. “Pasangan SJP-NAS sudah siap baik partai pengusung sebagai syarat daftar di KPU maupun kesiapan kebutuhan yang lain”, katanya.
“Partai keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) insya Allah sudah siap mengantarkan kami untuk daftar ke KPU Lombok Timur, kami mohon doanya ya “, kata H Nasruddin yang akrab dipanggil Haji Nas, melalui sambungan WhatsApp, Senin 12 Agustus 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terpisah, bakal Calon Bupati Lombok Timur Suryadi Jaya Purnama mengatakan sudah lama membangun komunikasi dengan H Nas. Selain itu, dia mengklaim maju sebagai bakal calon bupati atas dorongan Partai dan masyarakat.
“Partai meminta saya maju di Pilkada Lombok Timur, sehingga ini mejadi semangat untuk berikhtiar membangun daerah”, kata SJP.
“Atas dorongan partai dan masyarakat, Insya Allah SJP-NAS siap maju di Pilkada Lombok Timur, dengan jargon “Periri Bale Langgak Menuju Arah Baru Lombok Timur yang Solah dan Sholeh,” katanya.
Dia juga mengatakan telah mulai menyiapkan mesin politiknya baik tim partai pengusung maupun relawan se- Lombok Timur, mulai dari tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten.
“Kami sudah siapkan semua tim maupun relawan dan perangkat yang dibutuhkan begitu juga dengan H. Nas, sudah kami bahas bersama”, kata SJP.
“Jadi boleh-boleh saja orang menganggap tidak serius, namun saya yakin dengan modal pengalaman, saya pernah jadi DPR RI, dan Haji Nas di birokrasi insya Allah kita paham apa yang diinginkan masyarakat Lombok Timur,” ucapnya.
Dikatakan, majunya sebagai bakal calon Bupati merupakan langkah ikhtiar membangun daerah, karena itu pihaknya mengajak seluruh masyarakat menyambut politik ini dengan riang gembira, jangan dijadikan sebagai ajang saling singgung hingga menimbulkan perpecahan.
“Kalah menang dalam politik itu hal yang biasa, jadi jangan sampai pesta demokrasi ini membuat kita bermusuhan dan terpecah belah”, kata politisi PKS ini.***