Pelopori Gerakan Diversifikasi Pangan di Pondok Pesantren, Sulhan Muchlis Ubah Paradigma Konsumsi Pangan Sehat dan Beragam

- Jurnalis

Minggu, 8 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelopori Gerakan Diversifikasi Pangan di Pondok Pesantren, Sulhan Muchlis Ubah Paradigma Konsumsi Pangan Sehat dan Beragam. (Foto: Istimewa)

Pelopori Gerakan Diversifikasi Pangan di Pondok Pesantren, Sulhan Muchlis Ubah Paradigma Konsumsi Pangan Sehat dan Beragam. (Foto: Istimewa)

HARIAN LOMBOK -Tokoh muda Bumi Gora, Sulhan Muchlis, memelopori gerakan diversifikasi pangan di pondok pesantren sebagai langkah menuju kesehatan, ketahanan pangan, dan keberlanjutan yang lebih baik. Pengasuh Pondok Pesantren Al Islahuddiny, Kediri, Lombok Barat ini, menyiapkan program tersebut sebagai jalan menuju kemandirian pangan dan upaya nyata menyejahterakan umat.

“Diversifikasi pangan dari pondok pesantren ini bukan hanya tentang makanan, tapi juga tentang mendidik hati dan pikiran. Ini adalah upaya untuk menciptakan generasi yang sehat secara fisik dan spiritual,” ucap Sulhan, Sabtu (7/10/2023).

Politisi Partai Demokrat yang mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Pulau Lombok pada Pemilu Legislatif 2024 ini mengatakan, program diversifikasi pangan tersebut telah dimulai dari Pondok Pesantren Al Islahuddiny dan berlanjut ke seluruh jaringan dan cabang Pondok Pesantren Al Islahuddiny yang tersebar di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sulhan menjelaskan, diversifikasi pangan di pondok pesantren adalah langkah penting menuju ketahanan pangan yang tidak hanya mencukupi kebutuhan saat ini, tetapi juga generasi mendatang. Dalam praktiknya, program ini mengoptimalkan konsumsi pangan dengan memanfaatkan berbagai jenis bahan pangan.

“Mungkin banyak yang belum menyadari, pondok pesantren adalah lembaga yang memiliki potensi besar untuk mengubah paradigma konsumsi pangan menuju makanan yang lebih sehat, beragam, dan berkelanjutan. Sekarang, kami telah memulainya,” imbuh Sulhan.

Baca Juga :  Halaman Kediaman Fauzan Khalid Dipadati Sekitar 10 Ribu Masa, Anies Baswedan Dielukan Presiden

Gerakan ini dimulai dengan memasukkan pendidikan gizi dalam kurikulum pondok pesantren. Hal tersebut mencakup pengetahuan tentang jenis-jenis makanan yang sehat dan bergizi, serta pentingnya membangun pola pikir para santri dan seluruh pemangku kepentingan di pondok pesantren untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan demi memenuhi kebutuhan gizi mereka.

Berbarengan dengan kurikulum pendidikan gizi tersebut, pondok pesantren kemudian memastikan menu makanan harian untuk para santri mencakup berbagai jenis makanan, termasuk buah-buahan, sayuran, dan sumber protein dan sumber karbohidrat yang beragam. Semisal tidak melulu sumber karbohidrat dari beras. Melainkan dikombinasikan dengan sumber karbohidrat seperti ubi jalar, singkong, ataupun jagung, yang kesemuanya bertujuan untuk memperkaya gizi yang diperoleh santri.

Selain itu, gerakan diversifikasi pangan ini juga meliputi aksi penanaman sayuran dan buah-buahan dengan memanfaatkan lahan di sekitar pondok pesantren. Santri terlibat secara aktif dalam penanaman sayuran dan buah-buahan tersebut, bukan hanya sebagai pendekatan praktis untuk mendapatkan bahan makanan segar, tetapi juga dapat menjadi pelajaran tentang pertanian dan keberlanjutan.

”Yang tidak kalah penting dari bagian program diversifikasi pangan ini adalah pengolahan makanan yang sehat. Karena itu, program ini juga mengajarkan cara memasak makanan yang sehat dan mengolah bahan-bahan makanan dengan benar kepada para santri,” ungkap Sulhan.

Baca Juga :  Datang Ke Lombok, Prabowo Temui PBNW dan Kader Partai Gerindra

Wakil Ketua DPRD Lombok Barat periode 2014-2019 ini memberi contoh pengolahan makanan sehat tersebut. Seperti memasak dengan sedikit minyak, menghindari makanan yang digoreng berlebihan, dan menggunakan bahan-bahan segar.

Sulhan menegaskan, gerakan diversifikasi pangan yang dipeloporinya dari pondok pesantren ini memang baru sebuah langkah kecil. Namun, dia meyakini, langkah kecil tersebut kelak akan memberikan dampak yang besar. Sebab, gerakan ini bukanlah aksi ekskelusif di kalangan pondok pesantren semata. Melainkan dihajatkan sebagai gerakan inklusif yang melibatkan khalayak

Dalam prosesnya, gerakan diversifikasi pangan ini akan berkolaborasi dengan petani lokal. Mengingat tidak semua kebutuhan pangan santri dapat dipenuhi sendiri oleh Pondok pesantren sehingga berkolaborasi dengan petani lokal untuk mendapatkan pasokan bahan makanan segar.

Menurut Sulhan, kolaborasi tersebut menjadi win-win solution, dimana Pondok Pesantren berkontribusi nyata dalam mendukung petani lokal sambil memastikan pasokan makanan yang lebih berkualitas bagi santri. Khusus bagi pondok pesantren yang tidak memiliki dapur sendiri, mereka juga bekerja sama dengan penyedia jasa katering yang memahami nilai gizi dan kebutuhan makanan santri. Dan dalam praktiknya, para santri juga terlibat dan berkontribusi untuk mengembangkan menu yang beragam dan sehat.

”Melibatkan para santri dan mendengarkan preferensi mereka dalam pemilihan menu yang sehat, sangat membantu dalam memastikan bahwa makanan yang disediakan akan lebih disukai dan lebih mungkin dikonsumsi dengan baik,” ucap Sulhan.

Baca Juga :  Upaya Halau Penjualan Pulau-Pulau Kecil, Korem 162/WB inisiasi Pertemuan Dengan Pemerintah Daerah

Putra ulama kharismatik Bumi Gora, TGH Muchlis Ibrahim ini menekankan, program diversifikasi pangan yang dipeloporinya tersebut bakal memainkan peran yang sangat penting dalam mendidik santri tentang pentingnya diversifikasi pangan dan memberikan contoh nyata tentang bagaimana melakukannya dalam praktik sehari-hari. Dengan begitu, hal ini dapat membantu meningkatkan kesehatan dan gizi santri, serta memberikan pemahaman yang lebih baik tentang makanan yang baik dan bergizi untuk masa depan mereka.

Mantan Ketua KNPI NTB ini menekankan, hari-hari ini, tidak hanya di NTB, tapi di seluruh Indonesia, masyarakat sedang dibuat resah, seiring dengan harga beras yang melambung tinggi. Data Badan Pusat Statistik NTB menyebutkan, inflasi yang terjadi sepanjang September lalu, sepenuhnya disebabkan oleh kenaikan harga beras. Karena itu, kata Sulhan, program diversifikasi pangan ini, bakal menempatkan pondok pesantren memainkan peran kunci dalam mengedukasi tentang diversifikasi pangan dan mengajak khalayak menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sepanjang hayat.

“Diversifikasi pangan di pondok pesantren ini investasi jangka panjang untuk kesejahteraan umat. Ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang kuat dan berdaya saing,” ucap Sulhan. ***

Berita Terkait

Wakil Ketua DPRD Lotim Perjuangkan Nasib Tenaga Honorer Menjadi PPPK 
Hasil Pemilihan Gubernur 2024 Cerminan Masyarakat NTB Inginkan Perubahan
Luthfi-Wahid Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Paslon Nomor 2, Iron-Edwin
Masyarakat Lotim Diminta Jangan Mudah Percaya Hasil Hitung Cepat Presisi
Bawaslu Lotim Gelar Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang
Menakar Kesetiaan dan Kepatuhan Kepada TGB
Gen-Z Desak Paslon Luthfi-Wahid, Ratusan Pemuda Siap Menangkan Baju Ijo
Pilgub NTB 2024 yang Semakin Beraroma Busuk
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 15:46 WIB

Wakil Ketua DPRD Lotim Perjuangkan Nasib Tenaga Honorer Menjadi PPPK 

Sabtu, 30 November 2024 - 21:37 WIB

Hasil Pemilihan Gubernur 2024 Cerminan Masyarakat NTB Inginkan Perubahan

Jumat, 29 November 2024 - 18:16 WIB

Luthfi-Wahid Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Paslon Nomor 2, Iron-Edwin

Rabu, 27 November 2024 - 19:33 WIB

Masyarakat Lotim Diminta Jangan Mudah Percaya Hasil Hitung Cepat Presisi

Minggu, 24 November 2024 - 20:43 WIB

Bawaslu Lotim Gelar Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang

Minggu, 24 November 2024 - 02:33 WIB

Menakar Kesetiaan dan Kepatuhan Kepada TGB

Sabtu, 23 November 2024 - 10:30 WIB

Gen-Z Desak Paslon Luthfi-Wahid, Ratusan Pemuda Siap Menangkan Baju Ijo

Kamis, 21 November 2024 - 16:52 WIB

Pilgub NTB 2024 yang Semakin Beraroma Busuk

Berita Terbaru

Rp 70 Miliar Tak Diakui Ridwan Kamil. (Foto: HarianLombok.com/Ilustrasi).

Hukrim

70 Miliar Tak Diakui Ridwan Kamil

Kamis, 20 Mar 2025 - 14:26 WIB

Dewan Kesenian Lombok Timur Dampingi Sutradara Film ' Seher ' Silaturahmi ke Dewan Pakar Pariwisata, Taufan Rahmadi. (Foto: HarianLombok.com/Dok. Pribadi).

Entertainment

Sutradara Film ‘Seher’ Silaturahmi ke Dewan Pakar Pariwisata

Senin, 17 Mar 2025 - 23:25 WIB