Rannya Ajak Generasi Milenial NTB Bekali Diri dengan Keterampilan Hadapi Era Disrupsi Ketenagakerjaan

- Jurnalis

Minggu, 27 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rannya Agustyra Kristiono . Foto : Dok. Pribadi 

Rannya Agustyra Kristiono . Foto : Dok. Pribadi 

Harian Lombok – Tren automasi dan digitalisasi adalah ancaman besar bagi tenaga kerja di era disrupsi industri ketenagakerjaan. Inspirator anak-anak muda Bumi Gora Rannya Agustyra Kristiono mengingatkan pentingnya generasi milenial NTB membekali diri dengan keterampilan untuk menghadapi era disrupsi industri ketenagakerjaan tersebut.

“Pekerjaan yang paling rentan digantikan oleh automasi adalah pekerjaan fisik. Tapi, mereka yang membekali diri dengan keterampilan khusus akan bertahan di pasar kerja,” kata Rannya, di hadapan para pengurus dan anggota Asosiasi Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) se Kabupaten Lombok Tengah, Ahad (27/2/2021).

Oleh APOLO, asosiasi OSIS dan OSIM di Lombok Tengah, Rannya dalam kapasitasnya sebagai Chief Financial Officer (CFO) dan Owner Lombok Football Club (LFC) diundang sebagai pembicara utama dalam seminar yang membahas industri ketenagakerjaan di era disrupsi. Hadir juga sebagai pembicara dalam seminar tersebut Ketua Yayasan HBK PEDULI Ali Al Khairy dan Kepala UPTD BLK Disnakertrans Lombok Tengah Dedet Zelthauzallam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seminar digelar di auditorium SMKN 1 Praya dan dibuka Ketua APOLO Junardi Tastura.

Rannya menegaskan, disrupsi ketenagakerjaan telah menjadi perhatian dunia industri secara global. Di negara maju, automasi dan digitalisasi telah menyebabkan banyak tenaga kerja yang kini digantikan oleh mesin. Namun tantangan sesungguhnya akan dihadapi negara berkembang, mengingat pada saat tren automasi dan digitalisasi tersebut terjadi, negara berkembang justru sedang menghadapi era bonus demografi dimana penduduk usia produktif justru sedang mendominasi.

Karena itu, dara yang masih menempuh pendidikan di Brunell University London, Inggris ini mengajak seluruh generasi milenial NTB untuk menyiapkan diri.

“Era disrupsi ini tak bisa dihadapi dengan cara-cara konvensional,” tandas Rannya yang menjelaskan berbagai jenis pekerjaan yang mungkin akan tetap eksis dan pekerjaan di masa datang yang akan tergantikan oleh tren automasi dan digitalisasi.

Baca Juga :  Selain Kembangkan Wisata Berkelanjutan, Luthfi-Wahid akan Bangun Pasar Unggas Terbesar di NTB

Merujuk pada penelitian McKinsey Global Institute, diperkirakan pada tahun 2030, sedikitnya akan ada 375 juta jenis pekerjaan yang akan digantikan oleh mesin.

Rannya memastikan, dengan daya dukung kreativitas yang tinggi, usaha-usaha kecil dan menengah dan usaha-usaha yang bergerak di sektor pertanian akan tetap eksis, kendati tetap butuh penyesuaian dan adaptasi.

“Kita harus memanfaatkan segala kesempatan yang kita punya. Kita nggak boleh putus asa. Apapun background kita, semua kita harus tetap semangat. Kesuksesan bisa dimiliki semua orang,” tandas Rannya.

Dalam sesi tanya jawab, mengemuka pula sejumlah hal. Antara lain tentang bagaimana generasi muda bisa tetap menjaga jati diri di tengah perkembangan informasi dan teknologi yang sangat pesat saat ini.

Rannya menekankan pentingnya generasi muda NTB untuk berpikiran terbuka. Globalisasi bukanlah alasan untuk meninggalkan tradisi dan jati diri sebagai masyarakat Bumi Gora. Namun, sebaliknya, globalisasi harus menjadi alasan untuk mempertahankan jati diri dan tradisi budaya tersebut.

Dia memberi contoh bagaimana masyarakat di Bali tetap menjaga jati diri mereka, meski Bali adalah rumah kedua bagi jutaan wisatawan asing dari berbagai negara. Eksistensi tradisi dan jati diri masyarakat Bali justru telah menjadi kekuatan yang menjadi alasan wisatawan mancanegara untuk datang ke Pulau Dewata.

Sementara itu, Ali Al Khairy dalam kesempatan tersebut menyampaikan pentingnya bagi para siswa sekolah menengah dan generasi muda di NTB untuk terus meningkatkan kapasitas.

“Penting juga untuk memperkuat jaringan dan menjaga akhlak. Untuk bisa bersaing di dunia kerja di era digitalisasi seperti sekarang ini,” katanya.

Ali juga mengingatkan agar para siswa terus merawat dan menjaga kebiasaan yang baik-baik. Mau berorganisasi, mau belajar lebih banyak, dan selalu menempa diri untuk menjadi yang lebih hebat.

Baca Juga :  Mohammad Natsir : Islam Membawa Manusia ke Peradaban Tinggi

Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB ini pun menyampaikan komitmen pihaknya untuk membuka dan memberi akses bagi generasi muda untuk kiprah mereka yang lebih besar, agar mereka bisa naik kelas dalam setiap fase yang akan dijalaninya.

Menjawab Rasa Penasaran Publik

Sementara itu masih di Gumi Tatas Tuhu Trasna, sehari sebelumnya, Sabtu (26/2), Rannya juga menggelar aksi sosial bersama Karang Taruna di Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah.

Di Kecamatan tersebut, Rannya melakukan aksi menanam 1.000 bibit pohon produktif. Penanaman pohon ini selain untuk menjaga ekosistem dan mengembalikan kelestarian lingkungan, juga bisa menjadi penopang ekonomi keluarga mengingat bibit yang dibagikan adalah bibit buah-buahan dengan nilai ekonomi tinggi.

Pada saat yang sama, Rannya juga membagikan paket sembako kepada masyarakat lanjut usia yang tidak mampu. Rasa syukur disampaikan mereka yang mendapat bantuan sembari menyampaikan doa dan keberkahan terbaik untuk Rannya.

Di Lombok Tengah pula, Putri anggota DPR RI Dapil Lombok H. Bambang Kristiono, SE (HBK) ini menjawab rasa penasaran publik, soal kiprah Rannya di dunia politik. Rannya menegaskan, dirinya telah memantabkan niat terjun ke dunia politik pada Pemilu 2024. Rannya memilih mengikuti jejak sang ayah karena ingin mengabdi untuk masyarakat NTB.

“Saya sejak kecil tidak pernah bermimpi masuk dunia politik. Tapi sekarang setelah ada dorongan ayah dan bunda, saya memutuskan untuk maju dari jalur yang berbeda dengan ayah melalui non Partai menjadi calon anggota DPD RI Dapil NTB,” kata Rannya.

Gadis 22 tahun ini mengaku, dia memutuskan terjun ke dunia politik karena berniat ingin mengabdi untuk masyarakat NTB. Terlebih, Lombok saat ini sudah menjadi kampung halaman bagi dirinya.
Home away from home, tuturnya.

Baca Juga :  Menanti Komposisi Hebat Partai Demokrat NTB

Rannya menambahkan, sejumlah pihak juga mendorong dirinya terjun ke dunia politik. Ia pun kemudian menilai, politik itu bukan tujan tapi bagaimana bisa sampai ke tujuan.

“Saya terjun ke dunia politik juga karena melihat banyak kekurangan pemerintahan Indonesia. Sebagai anak muda dan memiliki wawasan luas, saya ingin berbuat dari jalur politik,” sebutnya.

Dara kelahiran 15 Agustus 1999 ini mengaku, di bangku kuliah tidak pernah mendapatkan ilmu politik. Rannya hanya suka membaca tentang politik. Ayahnya, HBK, pun mengingatkan bahwa melakukan pengabdian lewat jalur politik itu berat.

“Tapi saya kira ini tantangan. Saya suka tantangan,” katanya.

Tidak hanya itu, putri semata wayang HBK inipun mengakui bahwa akhir-akhir ini Ia banyak belajar sebagai seorang muslim, yang mengajarkan dirinya untuk terus berbagi kepada sesama. Bahkan apapun yang dia miliki saat ini, tidak mungkin hanya untuk dinikmati oleh diri sendiri.

“Kalau saya melihat, yang kurang di NTB saat ini, adalah kurangnya pemerataan pembangunan yang dilakuan di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Kalau dipercaya oleh masyarakat NTB menjadi anggota DPD RI, saya akan memperjuangkan pembangunan yang merata,” janjinya.

Ranyya juga sempat menyinggung program pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah dan Hj. Sitti Rohmi Djalilah yang mengirim mahasiswa kuliah ke luar negeri. Menurutnya, program ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi generasi muda NTB.

Hanya saja, Rannya ingin pilihan mengirim anak-anak muda NTB belajar ke luar negeri itu, bukan ke Eropa Timur seperti sekarang. Melainkan ke Turki, karena di sana mayoritas orang muslim, sehingga mereka merasakan seperti kampung halaman sendiri.

Berita Terkait

Dukung Kesejahteraan Masyarakat, Pangdam IX/Udayana Resmikan Sumur Bor diKSB
Prajurit Kipan B Yonif 742/SWY Sumbawa, Terima Arahan Pangdam
Presedium ITK-NTB: Autore Corporasi Asing Ilegal, Yang Backing Buta Konstitusi
Kasad Motivasi Prajurit Korem 162/WB: TNI untuk Rakyat, Disiplin dan Pengabdian Sejati
Wakil Ketua DPRD Lotim Perjuangkan Nasib Tenaga Honorer Menjadi PPPK 
Danrem 162/WB, Dampingi Menhan Kunjungi Kapal Induk Prancis Charles De Gaulle, Di Lembar
Ancam Rebut Lahan Warga Yang Dikuasai Pelindo, Anggota ITK NTB Nyaris Bentrok Dengan Aparat
Jaga Ikatan Silaturrahmi, Alumni SMPS Hasanuddin Mataram Gelar Reuni Keempat
Berita ini 17 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 Maret 2025 - 10:28 WIB

Dukung Kesejahteraan Masyarakat, Pangdam IX/Udayana Resmikan Sumur Bor diKSB

Senin, 10 Maret 2025 - 11:08 WIB

Presedium ITK-NTB: Autore Corporasi Asing Ilegal, Yang Backing Buta Konstitusi

Selasa, 11 Februari 2025 - 17:53 WIB

Kasad Motivasi Prajurit Korem 162/WB: TNI untuk Rakyat, Disiplin dan Pengabdian Sejati

Selasa, 4 Februari 2025 - 15:46 WIB

Wakil Ketua DPRD Lotim Perjuangkan Nasib Tenaga Honorer Menjadi PPPK 

Sabtu, 1 Februari 2025 - 18:08 WIB

Danrem 162/WB, Dampingi Menhan Kunjungi Kapal Induk Prancis Charles De Gaulle, Di Lembar

Senin, 16 Desember 2024 - 21:57 WIB

Ancam Rebut Lahan Warga Yang Dikuasai Pelindo, Anggota ITK NTB Nyaris Bentrok Dengan Aparat

Sabtu, 14 Desember 2024 - 22:18 WIB

Jaga Ikatan Silaturrahmi, Alumni SMPS Hasanuddin Mataram Gelar Reuni Keempat

Rabu, 11 Desember 2024 - 08:06 WIB

Jalan Rusak Parah Disertai Genangan Air Di Sekotong Timur, Bikin Telat Pelajar Masuk Sekolah

Berita Terbaru

Dewan Kesenian Lombok Timur Dampingi Sutradara Film ' Seher ' Silaturahmi ke Dewan Pakar Pariwisata, Taufan Rahmadi. (Foto: HarianLombok.com/Dok. Pribadi).

Entertainment

Sutradara Film ‘Seher’ Silaturahmi ke Dewan Pakar Pariwisata

Senin, 17 Mar 2025 - 23:25 WIB

Nusa Tenggara Barat

Dukung Kesejahteraan Masyarakat, Pangdam IX/Udayana Resmikan Sumur Bor diKSB

Jumat, 14 Mar 2025 - 10:28 WIB