LOMBOK TIMUR – Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, kembali menunjukkan semangat kebersamaan dan pelestarian tradisi lokal dengan menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah melalui kegiatan unik dan sarat makna: menyiapkan 1.447 dulang untuk diarak dalam pawai alegoris pada Kamis siang mendatang.
Kegiatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi juga menjadi simbol komitmen masyarakat dalam mempertahankan nilai-nilai gotong royong dan budaya lokal, sekaligus mendukung program Pemerintah Kabupaten Lombok Timur.
Kepala Desa Pengadangan, Iskandar, mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan yang kembali diberikan kepada desanya sebagai tuan rumah parade dalam rangkaian acara kabupaten.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Alhamdulillah, sebelumnya juga Pemda Lotim kerap meminta warga desa Pengadangan untuk berpartisipasi di berbagai kegiatan. Ini suatu kehormatan dan tanggung jawab yang kami sambut dengan antusias,” ungkapnya Rabu, (25/06/2025).
Iskandar menjelaskan bahwa sejak Rabu pagi, warga telah bergotong royong mempersiapkan dulang, yakni nampan besar berisi hidangan yang memiliki nilai filosofi tersendiri. Persiapan ini dilakukandengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari tokoh adat, pemuda, hingga ibu-ibu rumah tangga.
“Isi dulangnya terdiri dari telur, daging ayam, sayur-mayur, dan hidangan khas lainnya. Semua itu dipilih berdasarkan makna simbolis tentang kesuburan, keberkahan, dan rasa syukur,” tambahnya.
Meski dengan keterbatasan anggaran, antusiasme masyarakat sangat terasa. Warga bahu membahu menyediakan bahan-bahan dan peralatan secara mandiri, memperlihatkan kekuatan solidaritas yang telah lama menjadi ciri khas Desa Pengadangan.
Parade dulang ini akan menjadi puncak acara yang diramaikan dengan berbagai pertunjukan seni, barisan budaya, dan arak-arakan yang meriah. Lebih dari sekadar tradisi, kegiatan ini menjadi ruang pertemuan antara nilai religius, sosial, dan budaya dalam satu momentum kebersamaan yang membanggakan. ***
Penulis : Royani, S. Kom